Mungkin pepatah mengenai dunia tak selebar daun kelor memang ada benarnya, apalagi di jaman yang serba digital seperti sekarang ini. Dunia hanya berukuran 5 inch di genggaman tangan.
Coba bayangkan saat jaman nenek moyang kita yang seorang pelaut, untuk bertegur sapa dan berkirim kabar menggunakan jasa merpati pos, tentunya membutuhkan waktu yang relatif lama, mungkin bisa keburu modyar ngenunggu balasan surat.
Namun sekarang jaman telah berubah, tak perlu menunggu waktu lama untuk bertegur sapa. Dengan berkembangnya teknologi khususnya smartphone, tentunya kita semakin mudah dan murah untuk menjalin silaturahmi.
Tak berlebihan memang jika alat telekomunikasi masa kini disematkan embel-embel "conecting people".
Disadari maupun tidak hadirnya smartphone canggih disertai media sosial pendukungnya memang membuat kita tahu lebih banyak orang, jaringan pertemanan semakin luas dari berbagai tempat. Akan tetapi seiring berjalannya waktu, sifat ketergantungan kita terhadap smartphone semakin meningkat.
Smartphone menjadi barang yang wajib dimiliki, dari anak usia dini sampai orang yang sudah lanjut usia tak ingin ketinggalan memiliki alat komunikasi nan canggih tersebut. Ya, smartphone menjadi barang yang wajib dibawa kemanapun berada.
Sering kita lihat orang-orang disekitar kita, atau bahkan diri kita sendiri lebih terfokus kepada smartphone yang dimilikinya, bahkan menjadi apatis terhadap lingkungan sekitarnya.
Jarang sekali saat ini untuk melihat anak kecil yang bermain di taman bersama teman-temannya, mereka lebih suka untuk bermain smartphone ditambah layanan internet di rumahnya masing-masing.
Smartphone yang diciptakan sebagai alat untuk membantu berkomunikasi malah sekarang ini menjadi pembatas untuk berkomunikasi. Obrolan yang terjadi hanya via text, tak ada tatap muka. Canda gurau hanya sebatas smelly emotticon atau "wkwkwkwk".
Coba untuk sebentar saja, letakkan smartphone kita. Keluarlah dari dalam rumah, berjalan-jalanlah ditaman, kunjungi teman-temanmu, ajak ngobrol mereka.
Lalau tunggu apa lagi, sudahi membaca teks ini dan pergilah keluar untuk melihat dunia secara langsung.
Smartphone menjadi barang yang wajib dimiliki, dari anak usia dini sampai orang yang sudah lanjut usia tak ingin ketinggalan memiliki alat komunikasi nan canggih tersebut. Ya, smartphone menjadi barang yang wajib dibawa kemanapun berada.
Sering kita lihat orang-orang disekitar kita, atau bahkan diri kita sendiri lebih terfokus kepada smartphone yang dimilikinya, bahkan menjadi apatis terhadap lingkungan sekitarnya.
Jarang sekali saat ini untuk melihat anak kecil yang bermain di taman bersama teman-temannya, mereka lebih suka untuk bermain smartphone ditambah layanan internet di rumahnya masing-masing.
Smartphone yang diciptakan sebagai alat untuk membantu berkomunikasi malah sekarang ini menjadi pembatas untuk berkomunikasi. Obrolan yang terjadi hanya via text, tak ada tatap muka. Canda gurau hanya sebatas smelly emotticon atau "wkwkwkwk".
Coba untuk sebentar saja, letakkan smartphone kita. Keluarlah dari dalam rumah, berjalan-jalanlah ditaman, kunjungi teman-temanmu, ajak ngobrol mereka.
Lalau tunggu apa lagi, sudahi membaca teks ini dan pergilah keluar untuk melihat dunia secara langsung.